Berapa Lama Proses Penyembuhan Luka?

Penyembuhan luka adalah reaksi fisioligis alami terhadap cedera jaringan. Ini bukanlah proses sederhana, tetapi melibatkan interaksi kompleks antar berbagai sel.

Pentingnya mengetahui lama waktu penyembuhan luka:

  • Mencegah komplikasi lebih lanjut
  • Mencegah penundaan penyembuhan luka
  • Luka sembuh sesuai dengan tahapan normal

Luka akut membutuhkan waktu hingga menutup total selama 3-6 minggu.  

Luka bisa sembuh lebih cepat jika Anda menjaga kelembaban luka serta menutupnya dengan balutan yang sesuai dengan kondisi luka.

Ketika Anda terjadi cedera, respon pertama yang dilakukan tubuh adalah menghentikan pendarahan atau disebut dengan hemostasis. Dimana pembuluh darah akan menyempit sehingga aliran darah keluka terbatas dan tidak banyak darah yang keluar (bocor). Lainnya, darah keluar pada luka menandakan ada pembuluh darah yang rusak (sobek), maka dari itu tubuh juga berusaha untuk menutup robekan tersebut dengan bantuan trombosit. Proses hemostasis tidaklah lama, hanya hitungan menit saja. Pembuluh darah juga akan kembali melebar agar sel darah putih dapat segera menghampiri luka.

“Luka kecil dengan pendarahan ringan akan berhenti dengan sendirinya, namun luka yang mengeluarkan pendarahan besar perlu bantuan penekanan pada area luka.”

 

Tips: Gunakan balutan alginate untuk  menghentikan perdarahan secara cepat dan praktis

 

Ketika perdarahan telah berhenti, fokus tubuh adalah mencegah terjadinya infeksi pada luka, disebut dengan inflamasi. Sel-sel darah putih membersihkan luka dari debris, memakan bakteri yang menempel pada luka, dan menghancurkan virus serta sel asing yang berpotensi menghambat penyembuhan luka. Prosesnya selama 3 hari – maksimal 7 hari.

Selalu perhatikan luka Anda, apakah ada perubahan yang mengarah ke infeksi

Saat inflamasi mereda dihari ke 3-4, pembentukan jaringan kulit yang baru pun dimulai, disebut proliferasi. Pembuluh darah baru terbentuk dan bergabung dengan pembuluh darah yang rusak, jaringan granulasi berwarna merah terbentuk mengisi luka, serta lapisan kulit paling atas (epitel) juga mulai berjalan dari tepi luka. Proses ini berlangsung hingga hari ke – 21 (3 minggu setelah cedera). Karakteristik akhir dari proses ini adalah luka sudah nampak menutup berwarna pink.

Namun, Anda harus tetap memberikan perhatian pada luka yang baru saja menutup karena masih berpotensi untuk rusak kembali akibat gesekan ataupun perawatan yang tidak tepat. Ada banyak kasus pada luka yang sudah menutup terjadi kerusakan kembali akibat pembiaran ataupun perawatan yang tidak tepat. Kulit yang pernah cedera memang tidak akan bisa sekuat seperti asal, dimana kekuatannya hanya kembali sekitar 80% saja. Ini pun membutuhkan waktu hingga 2 tahun.

 

Penyebab Luka Tidak Sembuh-sembuh

Tidak sedikit luka yang waktu penyembuhannya melambat. Anda pasti akan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi dengan luka Anda? Serta apa yang harus dilakukan?

Ada faktor-faktor yang mengganggu penyembuhan luka, seperti perawatan luka yang tidak tepat, penyakit penyerta (Diabetes Melitus, HIV, gangguan imun), nutrisi yang tidak adekuat, infeksi, merokok, dan dehidrasi.

Luka yang waktu penyembuhannya tidak sesuai disebut dengan luka kronik. Beda halnya dengan luka akut, luka kronik membutuhkan waktu yang lebih lama. Biasanya, luka kronik “terhenti” pada tahap penyembuhan inflamasi dan proliferasi. Tubuh gagal untuk mencegah infeksi serta gagal untuk menutup luka.

Baca lebih lanjut proses penyembuhan luka kronik

 

 

Sumber:

Frykberg, R. G., & Banks, J. (2015). Challenges in the Treatment of Chronic Wounds. Advances in wound care4(9), 560–582. https://doi.org/10.1089/wound.2015.0635

Gushiken LFS, Beserra FP, Bastos JK, Jackson CJ, Pellizzon CH. Cutaneous Wound Healing: An Update from Physiopathology to Current Therapies. Life. 2021; 11(7):665.