Apakah kamu pernah mendengar luka phlebitis? Kamu harus sadar bahwa jarum infus bisa mengakibatkan luka jika penanganan dan kebersihannya tidak terjaga.
Karena hal ini akan mengakibatkan infeksi pada pembuluh darah dan dapat berkembang menjadi luka kronik. Memang terdengar asing, namun perlu kamu ketahui bahwa luka phlebitis tidak boleh diremehkan loh.
Apa itu Phlebitis?
Phlebitis merupakan peradangan pada vena akibat kerusakan dinding pembuluh darah atau terjadinya pembekuan darah sehingga darah menjadi menggumpal. Phlebitis memiliki dua jenis yaitu Superficial Phlebitis dan Deep Vein Thrombophlebitis (DVT).
Superficial Phlebitis adalah pembengkakan pembuluh darah dekat dengan permukaan kulit, biasanya kondisi tersebut tidak terlalu berat dan bisa sembuh dengan cepat jika ditangani dengan tepat. Gejala pada Superficial Phlebitis ditandai dengan area inflamasi yang terasa lebih keras dibandingkan area sekitarnya, lalu muncul rasa perih, panas, bengkak, dan berwarna kemerahan. Jika phlebitis terjadi akibat pemasangan kateter pada vena, akan muncul gejala nyeri, demam, dan bengkak.
(sumber gambar: illnessee.com)
Penyebab terjadinya Superficial Phlebitis dikarenakan penempatan atau kebersihan kateter vena yang kurang tepat, efek samping obat-obatan yang mengiritasi pembuluh darah dan adanya gumpalan kecil pada vena.
Jenis kedua yaitu Deep Vein Thrombophlebitis merupakan pembekuan pembuluh darah yang biasanya terjadi pada pembuluh darah vena di dalam otot kaki. Darah yang menggumpal atau membeku akan menyumbat aliran darah sehingga area tersebut menjadi bengkak, merah, munculnya rasa nyeri, kesulitan berjalan, dan beresiko mengalami Emboli (penyumbatan pembuluh vena di paru-paru).
(sumber gambar: rcni.com)
Penyebab Deep Vein Thrombophlebitis meliputi rusaknya lapisan pembuluh darah (faktor operasi, luka, peradangan, gangguan imun), genetik, dan aliran darah yang melambat akibat kurang beraktivitas atau bedrest (berada di tempat tidur dalam jangka waktu lama).
Selain itu ada beberapa penyebab umum kondisi phlebitis, antara lain:
Gejala Luka Phlebitis
- Demam
- Pembengkakan dan kemerahan pada area phlebitis
- Panas dan nyeri
- Keluarnya nanah pada area phlebitis menandakan adanya infeksi
Pada program case study Jejak Perawat Luka by Metcovazin, ada salah satu studi kasus yang diangkat oleh Ns. Alfhy Septiana Ningsih, S.Kep., M.Kep., CWCCA mengenai Skin Problems yaitu Luka Phlebitis.
Pada studi kasus tersebut, terdapat pasien bayi yang memiliki luka dibagian punggung kaki sebelah kanan, luka tersebut diduga adanya ekstravasasi saat pemasangan terapi intra vena di rumah sakit, sehingga terjadinya luka phlebitis yang dapat mengganggu aliran darah dan berkembang menjadi luka kronik akibat penanganan yang tidak sesuai.
Perawatan luka ini menggunakan Metcovazin Red dan Metcovazin Reguler selama 5 kali pertemuan. Perubahan semakin terlihat jelas dan luka mulai menutup.
24 Januari 2023, pada pertemuan pertama, kondisi luka berukuran 2x2cm, kedalamanstage 4 dengan jumlah eksudat yang sedang atau tidak terlalu banyak. Perawatan yang diberikan pertama kali adalah membersihkan luka lalu diolesi Metcovazin Reguler guna memberikan kelembaban pada luka.
26 Januari 2023, dua hari kemudian kondisi luka mulai ada perkembangan yaitu kedalaman luka menjadi stage 2 dan tidak ada eksudat, namun ukuran luka masih sama 2x2cm.
(29 Januari - 1 Februari - 8 februari)
Selama 14 hari (5x pertemuan) sejak 24 Januari hingga 8 Februari, perawatan yang diberikan yaitu menggunakan pronsip Moist Wound yaitu menciptakan kelembaban pada luka menggunakan Metcovazin Reguler dan Metcovazin Red.
Dalam proses penyembuhan luka, menjaga kelembaban dengan Metcovazin memberikan banyak keuntungan seperti:
Melalui studi kasus tersebut, Metcovazin terbukti dapat menjadi teman proses penyembuhan luka kamu. Karena memiliki keunggulan yaitu mempercepat penyembuhan luka, menciptakan lingkungan lembab pada luka dan tidak lengket saat ganti balutan sehingga menghindari trauma, nyeri dan pendarahan. Oleskan Metcovazin Reguler secara merata pada bagian tubuh yang perlu perawatan dengan ketebalan 2mm.
Penting untuk menghubungi dokter jika kamu mengalami gejala phlebitis, karena kondisi tersebut dapat berkembang menjadi lebih serius jika tidak segera ditangani. Kamu juga bisa berkonsultasi kepada kami melalui Whatsapp untuk membahas lebih lanjut.
Penulis: Jesica Tamara, S.I.Kom
Penyunting: Ns. Eviyanti Nurmalasari, S. Kep., CWCC
Referensi:
Kementerian Kesehatan. (2022). Pencegahan dan Penanganan Phlebitis. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (kemkes.go.id) Diakses pada tanggal 29 Desember 2023
MedicineNet. (2023). Phlebitis (Thrombophlebitis). Phlebitis (Thrombophlebitis) Symptoms, Types, Causes, Treatment (medicinenet.com) diakses pada tanggal 29 Desember 2023
National Health Service. (2019). DVT (deep vein thrombosis). DVT (deep vein thrombosis) - NHS (www.nhs.uk) diakses pada tanggal 29 Desember 2023