Meskipun keloid tidak berbahaya secara medis, tetapi seringkali mengganggu penampilan kita, loh! Terlebih pada area tubuh yang tidak tertutup pakaian. Keloid juga bisa menimbulkan rasa gatal dan ketidaknyamanan. Oleh karena itu, mari kita bahas bersama cara pencegahan terbaik agar luka tidak menimbulkan keloid, dan cara menyamarkan keloid jika sudah terlanjur terbentuk.
Keloid adalah kondisi di mana jaringan parut berlebihan tumbuh di area luka dan memiliki tekstur yang lebih tinggi daripada kulit di sekitarnya. Jaringan parut ini terbentuk karena proses penyembuhan luka yang tidak terkendali, dimana tubuh menghasilkan terlalu banyak kolagen. Terbentuknya keloid pada permukaan kulit biasanya disebabkan karena luka bakar, luka sayat, luka pasca operasi, dan lain sebagainya.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami keloid yaitu diantaranya faktor genetik, riwayat keloid dalam keluarga, jenis kulit tertentu, dan adanya tekanan yang berlebihan pada saat luka sembuh.
Berikut ini adalah penjelasan tentang proses terbentuknya keloid dan beberapa faktor penyebabnya :
Selama proses penyembuhan luka, sel-sel khusus yang berperan dalam proses penyembuhan luka yaitu sel fibroblas akan memproduksi kolagen untuk membantu mempercepat pertumbuhan jaringan yang baru. Pada seseorang yang rentan terhadap keloid, fibroblast akan terus berkembang dan memproduksi kolagen secara berlebihan, sehingga menyebabkan penumpukan jaringan parut yang berlebihan dan timbul keloid.
Keloid juga bisa terjadi akibat penanganan luka yang tidak tepat, luka dirawat menggunakan metode konvensional dimana luka terjadi trauma dan fase penyembuhan luka inflamasi atau peradangan yang memanjang. Reaksi inflamasi atau peradangan yang berlebihan juga dapat memicu produksi kolagen yang berlebihan dan mempengaruhi penyembuhan luka secara normal.
Faktor genetik mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami keloid. Jika ada riwayat keloid dalam keluarga, kamu mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami keloid setelah operasi atau luka.
Beberapa area tubuh cenderung lebih rentan terhadap keloid daripada yang lain. Misalnya, dada, bahu, dan telinga seringkali lebih rentan terhadap pembentukan keloid. Selain itu, luka yang lebih besar atau dalam memiliki risiko lebih tinggi untuk menghasilkan keloid dibandingkan luka yang lebih kecil atau dangkal.
Orang dengan warna kulit yang lebih gelap memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami keloid. Hal ini diakibatkan karena melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit, juga dapat mempengaruhi respon kulit terhadap luka dan penyembuhan luka. Meskipun data menunjukkan bahwa orang dengan kulit berwarna lebih gelap, terutama orang-orang keturunan Afrika, cenderung memiliki kecenderungan yang lebih tinggi terhadap keloid, penting untuk diingat bahwa keloid dapat mempengaruhi orang dari semua latar belakang etnis. Pengaruh etnis hanyalah salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan keloid
Cara Mencegah Keloid
Keloid dapat dicegah atau dikendalikan pertumbuhannya sebelum keloid tersebut berkembang lebih besar. Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang dapat kamu lakukan untuk mencegah keloid terbentuk.
Saat kamu memiliki luka, sangat penting untuk memberikan perawatan dengan benar. Hindari penggunaan pembersih yang mengandung alkohol atau bahan kimia keras lainnya, karena ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan memicu pertumbuhan keloid. Selalu jaga kelembaban luka sehingga tidak terbentuk keropeng, karena ini akan membuat jaringan kulit tidak tumbuh dengan baik.
Sulit untuk menahan diri, tetapi penting untuk tidak menggaruk atau menggosok luka, karena ini dapat merusak jaringan yang sedang berproses penyembuhan dan memperburuk kondisi keloid. Jika kamu merasa gatal, cobalah untuk menepuk-nepuk secara lembut.
Menggunakan pelembab pada luka yang sudah sembuh dapat membantu menjaga kulit tetap lembap dan mencegah keloid. Pastikan untuk memilih pelembap yang aman untuk digunakan di area luka dan bebas dari bahan-bahan berbahaya. Kamu dapat menggunakan Metcovazin Natural Healthy Lotion sebagai pelembab kulit.
Metcovazin Natural Healthy Lotion diciptakan dengan kandungan alami yang aman untuk kulit sensitif. Keunggulan kandungan pada lotion ini adalah kaya akan antioksidan yang berasal dari buah merah papua.
Sinar matahari dapat menyebabkan pigmentasi yang tidak merata pada luka, membuatnya lebih mudah terlihat. Selain itu, sinar matahari juga dapat memicu pertumbuhan keloid. Pastikan untuk melindungi luka dengan pakaian yang menutupi atau gunakan krim tabir surya dengan SPF tinggi jika kamu harus berada di bawah sinar matahari.
Tegangan berlebih pada luka, seperti tarikan atau tekanan yang berulang, dapat menyebabkan keloid lebih mudah terbentuk. Pastikan untuk menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan tegangan berlebih pada area luka sampai luka benar-benar sembuh.
Cara Menyamarkan Keloid
Jika kamu sudah memiliki keloid, ini adalah cara sederhana untuk menyamarkannya. Gunakan Silikon Gel atau Silikon yang berbentuk seperti plaster. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa penggunaan silikon gel atau plester pada luka yang sembuh dapat membantu menyamarkan keloid. Namun, kamu harus menggunakannya secara konsisten untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Sejak tahun 1983, silikon gel telah digunakan untuk mengobati bekas luka hipertrofik dan keloid. Metode pengobatan ini dianggap aman dan efektif, menghasilkan perbaikan bertahap dalam warna bekas luka, ukuran, kemerahan, kelenturan, rasa sakit, dan rasa gatal.
(sumber gambar: eric10k.blogspot.com)
Silikon gel dikembangkan dengan asam hipoklorit untuk membantu dalam pengobatan bekas luka. Asam hipoklorit berfungsi sebagai agen biosida dan anti-inflamasi, dengan berbagai manfaat lainnya, silicon gel telah digunakan dalam pasca prosedur, pada bekas luka, atau pada kulit yang belum terepitelisasi.
Adapun sistem kerja dari silicon sheet atau silicon gel pada keloid adalah sebagai berikut:
Pertumbuhan keloid terjadi ketika jaringan parut tumbuh secara berlebihan setelah luka. Silicon sheet bekerja dengan menciptakan lingkungan yang optimal di atas permukaan luka. Silicon sheet memiliki sifat yang non-permeabel (tidak tembus air), yang membantu menjaga kelembaban di area luka. Dengan menjaga luka tetap lembab, silicon sheet membantu mencegah kulit menjadi kering, yang dapat meningkatkan pembentukan keloid.
Penggunaan silicon sheet juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di sekitar area luka. Ini penting karena aliran darah yang baik membawa oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk proses penyembuhan luka. Dengan meningkatkan suplai darah, silicon gel atau silicon sheet membantu dalam pembentukan jaringan parut yang lebih teratur dan terkendali.
Silikon gel memberikan tekanan konstan pada permukaan luka. Tekanan ini berfungsi untuk meratakan pertumbuhan jaringan parut yang sedang terbentuk, sehingga keloid yang terbentuk menjadi lebih datar dan tidak menonjol. Penerapan tekanan ini juga membantu mengurangi ketebalan keloid, sehingga tekstur kulit di sekitar luka menjadi lebih seragam.
Kolagen adalah protein yang penting untuk struktur dan kekuatan kulit. Ketika terjadi luka, produksi kolagen berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan, seperti keloid. Silicon sheet telah terbukti membantu dalam regulasi produksi kolagen, sehingga mencegah pembentukan keloid.
Salah satu manfaat penggunaan silicon sheet adalah membantu menghaluskan kulit yang rusak akibat luka. Dengan meratakan tekstur kulit, silicon sheet membantu mengurangi perbedaan antara kulit normal dan area luka, sehingga keloid yang terbentuk menjadi lebih berkurang dan lebih samar.
Keloid mungkin tampak mengganggu, tetapi dengan perawatan yang tepat dan konsisten, kamu dapat mengatasi bekas luka seperti keloid. Rawat luka dengan baik dan jagalah kelembaban kulit dengan Metcovazin Natural Healthy Lotion.
Untuk sahabat yang ingin berkonsultasi, bisa menghubungi kami melalui Layanan Konsultasi by Metcovazin untuk membahas lebih lanjut terkait hal ini.
Penulis : Ns. Agung Ginanjar, S. Kep., WOC(ET)N
Jesica Tamara, S.I.Kom
Penyunting : Ns. Eviyanti Nurmalasari, S. Kep., CWCC
Referensi :
American Family Physician. (2009). Keloids: Prevention and Treatment. Keloids: Prevention and Treatment | AAFP diakses pada tanggal 2 Agustus 2023
NYU Langone Health. (2021). Diagnosing Scars Keloids. Diagnosing Scars & Keloids | NYU Langone Health diakses pada tanggal 2 Agustus 2023
Oliveira G, Gold M. (2020). Silicone sheets and new gels to treat hypertrophic scars and keloids: A short review. National Library of Medicine. Silicone sheets and new gels to treat hypertrophic scars and keloids: A short review - PubMed (nih.gov) diakses pada tanggal 3 Agustus 2023